Hari ahad, hari memasak buatku. Soalnya satu-satunya hari
dalam seminggu yang bisa kugunakan untuk stay di rumah. Setelah enam hari
dengan rutinitas yang itu-itu aja, ngebase camp, ke desa-desa dampingan, yang
sering capek diatas motor sepanjang hari, kalau hari ahad, aku usahakan banget
untuk tidak pergi kemana-mana. Kalau tidak terpaksa banget, kalau harus ikut
arisan keluarga atau ada acara sekolahnya Aca, tapi tidak setiap hari Ahad kok.
Kembali ke memasak. Biasanya memasak untuk makanan kami
untuk sehari itu. Pagi-siang-malam. Habis itu bisa bikin-bikin kue, puding, atau cemilan.
Bisa dibilang, aku mati-matian deh memasaknya. Namanya juga gak pernah belajar
memasak sebelumnya, secara aku juga gak pernah jadi anak kos yang mengharuskan
diri harus memasak sendiri (meskipun gak semua anak kos harus masak sendiri ya
hehe). Memasak makanan yang bagi orang lain mudah banget, bagiku adalah perjuangan.
Karena kasihan juga kalau Aca tidak pernah merasakan masakan ibunya sendiri. Walaupun neneknya sendiri yang masak, pasti berbeda. Aku ingin Aca punya kenangan tentang masakan ibunya kelak saat dia besar. Jadi sebelum aku bisa memasak untuknya tiap hari, sementara ini seminggu sekali dulu lah. InsyaAllah ya Ca. Secepatnya akan bisa dimasakin setiap hari.