Learning by Doing

Salah satu hal yang aku suka dari sekolahnya Aca adalah bagaimana kurikulum sekolah diatur sedemikian rupa sehingga anak belajar dengan cara menyenangkan dan melakukan secara langsung semua yang diajarkan. Sepertinya sama yah dengan semua sekolahan hehe..

Dan itu sungguh membuatku takjub. Aca yang masih kesulitan bicara panjang saja selalu bersemangat cerita setiap pulang sekolah, apalagi anak-anak lain. Apalagi setelah ada kegiatan seru disekolah atau setelah ada kegiatan lapangan. Wah, Aca bisa berhari-hari ngobrolin tentang hal itu.

Misalnya, setiap bulan ada puncak tema (kadang sebulan dua kali, tergantung tema). Pada hari di puncak tema tersebut, suasana sekolahan lebih semarak dan meriah. Ada banner besar di lorong, hiasan dimana-mana, musik, sampai kostum guru yang kadang berbeda dari biasanya. Seperti yang aku ingat pada bulan Februari kemarin, adalah puncak tema tentang Udara. Dari pagi, bertebaranlah balon-balon di seisi sekolah. Ada yang digantung, ditancapkan di jendela, mading warna-warni dengan aneka gambar, juga ada baling-baling kertas. Sampai saat pulang Aca tidak bisa berhenti meniup baling-baling kertas warna warni yang dibawa pulang dengan tidak lupa bawa dua buah balon di dalam tas. Ceritanya juga sudah lumayan, bisa bilang 'baling-baling-berputar-udara', udara bergerak angin, semacam itu lah hehe..

Juga dulu pernah ada tema tentang tanaman. maka anak-anak diajak untuk menanam tanaman mereka sendiri.  Yang ini waktu menanam kecambah.

Selain itu juga menanam bayam. Jadi mulai dari biji sampai nanti tumbuh daunnya. Ada nama-nama per kelompok dan ditaruh di kebun sekolah. Pada Puncak tema tanaman bayam itu, anak-anak dipersilakan untuk mencicipi berbagai macam makanan yang terbuat dari bayam. Ada keripik bayam, sayur bening bayam, urap bayam, sampai rolade bayam. Kata bu gurunya Aca mau mencicipi semuanya. Walaupun sedikiiit sekali.

Kemudian, selain puncak tema di sekolah, kadang juga diadakan puncak tema di luar sekolah. Misalnya waktu kunjungan lapangan di tempat industri jenang. Temanya waktu itu macam-macam pekerjaan. Sub temanya adalah membuat dan menjual jenang sebagai salah satu jenis pekerjaan yang halal (kurang lebih seperti itu, lupa tepatnya hehe..). Disana anak-anak melihat cara pembuatan jenang, juga dibekali dengan uang Rp. 5.000,00 per anak untuk praktek jual beli. Jadi pulangnya anak-anak membawa satu paket jenang seharga itu. Uangnya yang ngasih gurunya, soalnya dari rumah tidak diminta bawa uang.

Untuk bulan maret ini, temanya adalah alat-alat komunikasi. Sub temanya, surat sebagai alah satu alat komunikasi. Puncak temanya seru. Yaitu menulis surat kepada ibu di rumah, lalu anak-anak akan mengirimkannya langsung di kantor pos. Jadi puncak temanya diadakan di kantor pos. Kebayang kan bagaimana seru dan bersemangatnya anak-anak.

Besoknya suratnya ternyata sudah sampai di rumah. Wah senangnya menerimanya. Aca sih tidak menulis apa-apa. Ya iyalah, belum bisa. Coret-coret di kertas suratnya. Waktu ditanya gambar apa, dia bilang Laut. Mau pergi ke laut sama Umi ^_^.


Intinya, memang belajar itu akan jauh lebih mudah dimengerti dan dipahami kalau dengan melakukan langsung. Bukan hanya anak-anak, kita yang sudah dewasa aja pasti akan lebih mudah paham dibanding dengan teori saja. Dan juga bagi anak-anak, akan lebih tertanam di pikiran dan ingatannya. Sampai sekarang saja Aca kalau Kakbah di tv, dia selalu bilang Aca pernah jadi haji disana. Keinget waktu manasik haji dulu.

Post a Comment

0 Comments