TEMAN CERITA

 


“Mbak, aku mau cerita”

“Ketik aja ya mba, nanti kalau aku sudah sampai lokasi akan kubaca. Baru mau berangkat nih”

Siapa yang sering  mendapat balasan pesan dariku seperti ini? Hihihi

Dulu, biasanya sih sampai lokasi beneran terus lupa balas. Kalau sekarang, sesibuk dan selelah apapun aku, kuusahakan membaca cerita dari teman-teman. Karena aku tahu, cerita-cerita itu penting untuk mereka. Siapa yang tidak pernah bercerita kepada orang lain? Entah itu cerita hal sepele atau masalah besar. Entah itu cerita kabar bahagia atau kabar duka. Adanya teman cerita, membuat kebahagiaan jadi berlipat dan kesedihan jadi sedikit berkurang. Tapi sebelum mulai bercerita tentang sesuatu ke orang lain, ada baiknya pastikan dulu beberapa hal ini :

Sudah Saling Kenal  Lama

Berceritalah dengan orang yang kamu anggap penting untuk mengetahui ceritamu. Entah itu cerita bahagia atau sedih, kamu pasti akan tahu orang yang tepat. Tapi itu butuh waktu. Jangan bercerita tentang dirimu pada pertemuan pertama terlalu banyak. Belum tentu mereka peduli, yang ada malah mereka jadi ilfil padamu.

Tahu Waktu

Asik sih ngobrol  lama di telepon bersama teman, bercerita banyak hal. Tapi pernah kepikiran tidak kalau teman kita itu sebenarnya sedang sibuk atau butuh istirahat. Jadi batasi waktu bercerita, atau kalau mau berkirim pesan usahakan ketika sedang tidak sibuk atau pas mengganggu istirahat. Kalaupun terpaksa bercerita saat temanmu sedang sibuk atau istirahat, bersabarlah saat tidak mendapat respon dengan  segera.

 Isi Cerita 

Terbiasa menceritakan hal pribadi ke teman? Teman yang baik memang seharusnya tidak menceritakan cerita temannya ke orang lain. Tapi lebih baik jika  bercerita hal yang sangat pribadi hanya  ke pasangan atau keluarga dekat saja. Bisa juga teman yang sudah benar-benar mengenalmu dan kamu percaya. Jangan sampai cerita pribadimu menyebar ke mana-mana. Hati-hati dengan isi ceritamu.

Jika kamulah teman cerita itu…

Dengarkan. Atau bacalah (jika ceritanya lewat chat). Cobalah untuk tidak bereaksi dulu. Seringkali, orang bercerita kepada kita  bukan untuk diberikan solusi atas masalahnya. Mereka hanya ingin didengarkan. Banyak kasus depresi semakin parah disebabkan karena tidak ada orang yang mau mendengarkan cerita para penderita. Kalau seseorang bercerita padamu, berarti dia menganggapmu penting baginya. Luangkan waktu. Jangan menunggu sampai dia lelah meminta sedikit waktumu. Jangan menyalahkannya atas keputusan yang telah diambil meskipun kau tidak setuju, menghinanya dengan kata-kata “Begitu saja kok sedih”, atau dengan kata-kata bercandaan dengan “Malah ngomel-ngomel”. Percayalah, semua itu bisa menghancurkan hati seseorang dan membuatnya enggan bercerita padamu lagi. Dengarkan saja dulu. Pahami saja dulu.

 

Tulisan ini untuk teman-temanku, yang dulu sering kuabaikan cerita-ceritanya, yang belum kubalas pesan-pesannya, yang kadang kulupa bertanya kabarnya. Maafkan aku. Terima kasih telah menjadikanku teman cerita kalian. Cerita-cerita sambil minum green tea ice lagi yuk.

 

#OneDayOnePost

#ODOP

#Day5

Post a Comment

2 Comments

  1. Masya Allah.....nambah ilmu lagi, Barakallah teman Cerita 😄😘 shbat Riyadhahku❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wait wait...siapa iniii? Love you till jannah sist..

      Delete