Setelah bisa membaca, terus bagaimana?

Aca belum bisa membaca. Terutama kalau yang dimaksud adalah membaca kalimat panjang dengan lancar dan tanpa diucapkan keras-keras. Aca baru dalam tahap belajar. Kalau untuk membaca dua suku kata sih sepertinya sudah bisa (Sepertinya karena kalau di rumah Aca susah banget aku ajak latihan membaca atau hanya sekedar mengecek apa dia bisa benar-benar sudah bisa mengenal huruf-huruf dan kata-kata).Tapi terapisnya di RBA selalu bilang kalau Aca sudah lumayan bagus membacanya, dan lagi-lagi hanya perlu banyak latihan dan terapi di artikulasi dan pelafalannya.

Postingan kali ini, terinsiprasi dari perbincangan dengan teman beberapa hari lalu tentang pentingnya mengajari anak membaca. Tentang les baca, tes masuk SD yang kabarnya ada calistungnya, dan betapa hebatnya anak-anak seumuran play grup dan tk yang sudah lancar membaca. 

Sedangkan aku, hmm..Aca sudah mampu bicara dua tiga kata saja sudah bersyukuuur banget. Kalau untuk bisa membaca di tahun ini, bukan prioritasku. Walaupun memang, agak kesel juga kalau misalnya dapat laporan dari terapisnya kalau Aca lagi mogok baca. Padahal namanya juga anak-anak, moodnya kadang naik turun. 

Menurutku, mengajari anak membaca sejak dini itu penting banget. Apalagi aku, yang sejak aca belum lahir, sudah aku belikan satu paket flash card dengan berbagai macam seri, buku-buku bantal, dan kemudian buku-buku anak yang rutin aku beli setiap bulan sejak Aca lahir. (berlebihan banget kan??? yup. It's me hehe). Tapi makin kesini, makin sadar kalau jauh lebih penting membuat anak suka membaca daripada bisa membaca. Makanya kalau misalnya Aca sudah ngambek gak mau baca, ya udah, main yang lain. Aku khawatir kalau dipaksa, dia tidak akan menikmati proses membaca itu sendiri.

Karena sungguh, aku tidak mau Aca hanya bisa membaca. Dia harus suka bahkan cinta membaca. Karena aku juga begitu, dan alhamdulillahnya, aku dikelilingi dengan keluarga yang suka membaca. Buku-buku dimana-mana, koran dan majalah selalu ada. Jadi, alangkah indahnya kalau anak-anak yang sudah bisa membaca, kemudian menjadikan membaca itu sebagai bagian dari kesehariannya. 


Post a Comment

0 Comments