Membuat Cap Daun

Masih di tema tanaman, pagi tadi kami belajar tentang dedaunan. Aca belajar tentang bentuk daun, tekstur, bau (kalau ada), dan ukuran-ukuran daun. Jadi pagi-pagi kami memetik beberapa daun di sekitar rumah untuk diteliti (bahasanya lebay yaa). Tapiii, Aca males diajak memetik daun, jadi emaknya yang mengambil alih tugasnya.


Setelah terkumpul daunnya, aku ajak Aca diskusi sebentar. Ini namanyan apa Ca? terus aku yang menjelaskan ini daun jambu, daun pepaya (seharusnya ini bagian Aca, tapi skip karena emaknya yang memetik daunnya), bentuk  dan ukuran daun yang bermacam-macam, dan yang terakhir  kami mencium aroma daun satu persatu. Ternyata kebanyakan tidak berbau (Sebenarnya berbau, tapi tipis sekali aromanya), kecuali daun jahe. Daun jahe mempunyai aroma jahe yang cukup kuat, sedangkan daun lain tidak. 



Referensi kali ini menggunakan buku ini. Bukunya penuh dengan ide-ide berprakarya yang keren banget. Petunjuknya juga mudah dipahami.  Makanya jadi semangat mengecatnya untuk meniru gambar yang ada di buku.





Kami membuat cap dengan daun-daun yang sudah kami pelajari tadi. Dan karena dua saudara sepupunya juga datang, kami  seru-seruan bermain bersama. Caranya gampang banget kok, daun dicat saja memakai kuas. Eh, jangan sampai kebalik mengecatnya ya biar hasil capnya tadi bagus. Setelah dicat dengan rata, bisa langsung di cap ke kertas. Tunggu kering, jadi deh..


Setelah kering, daun-daunan hasi cap tadi aku gunting. Karena Aca request gambar singa,  maka kami membuat gambar singa dengan potongan daun warna-warna tadi.




Ini dia hasilnya, baguus. Abaikan saja hasil mewarnainya Aca yang seperti biasa malees banget untuk menyelesaikannya ^_^.





Post a Comment

0 Comments