JANGAN SEDIH, ADA ALLAH









Resume Kajian #1

Penyelenggara : PPPA Daarul Quran Malang

Tanggal : 19 September 2020

Waktu : 20.00 WIB

Tempat : Aplikasi Zoom Meeting

Pemateri : Ust. Hilman Fauzi



Ini materi kajian yang kuikuti bulan kemarin, tapi hari ini, aku sengaja menjadikannnya bahan tulisan di sini karena kebetulan pas sekali denganku beberapa hari ini. Semoga jadi pengingat untukku.

Tema kajiannya adalah Jangan Sedih Ada Allah. Di dunia ini, dalam kehidupan kita, tak terhitung berapa kali kita bersedih. Kehilangan, ketakutan, kegagalan, penolakan, membuat kita bersedih. Bahkan ada orang yang berlarut-larut hidup dalam kesedihan. Seakan lupa bahwa selain kesedihan, ada juga kebahagiaan yang kita alami.

Ustadz Hilman Fauzi mengatakan bahwa agar kita tidak sedih secara berlebihan pada apa yang terjadi dalam hidup kita, maka kita harus mengerti dan memahami ciri-ciri kehidupan dunia. Apa saja ciri-cirinya :

Waktu di dunia sangat singkat dan cepat
Waktu bisa menjadi sahabat setia penolong kita, tapi waktu juga bisa menjadi pedang yang menghabisi kita. Allah berkali-kali bersumpah atas nama waktu dalam Al Quran. Seperti QS. al-Ashr, QS. al-Lail, QS. adh-Dhuha, dan banyak lagi ayat tentang waktu. Allah ingin mengingatkan agar kita sangat berhati-hati dengan waktu. Jika saja manusia tahu kapan dirinya akan mati, niscaya manusia itu akan berlomba – lomba untuk melakukan kebaikan dan tidak sempat untuk melakukan hal yang sia-sia. Apalagi melakukan keburukan. Coba perhatikan, berapa banyak waktu kita yang telah kita pergunakan untuk hal yang bermanfaat selama ini? Apakah waktu yang kita punya sudah dipergunakan untuk ibadah atau malah lebih banyak untuk maksiat?

Jadi, jika diri sedang futur dan malas, ingatlah tentang jadwal kematian kita. Kita tidak akan sempat untuk bersedih berlama-lama karena waktu kematian kita tidak akan menunggu satu detikpun. Saat kita menghabiskan waktu untuk bersedih, kita kehilangan waktu untuk mencari bekal mati.



Dunia ini adalah panggung sandiwara

Seperti panggung sandiwara, semua yang kita pakai dan yang kita miliki sebenarnya bukan milik kita. Jangan terlena dengan atribut-atribut dunia seperti harta, pasangan, anak-anak, dan jabatan. Saat sandiwara berakhir, kita harus mengembalikan semua atribut itu kepada Allah. Jadi, jangan berlebihan dengan apa yang kita punya di dunia. Itu semua hanya sementara dan tidak benar-benar milik kita. Kalau satu atau dua atribut dunia diambil dari kita, jangan bersedih. Cepat atau lambat memang akan diambil yang punya.

Dunia ini tempat musibah atau ujian

Setiap persitiwa dalam hidup kita, sejatinya adalah ujian. Saat kita diberi nikmat oleh Allah, itu adalah ujian. Apakah nikmat itu membuat rasa syukur kita bertambah? Ataukah membuat kita lalai dalam beribadah? Saat kita diberi musibah, itu juga adalah ujian. Apakah musibah membuat kita mendekat kepada Allah? Atau malah menjadikan kita jauh dari-Nya?


Tugas kita adalah menjawab setiap ujian yang diberikan kepada kita. Jadi jangan bersedih. Memang begitulah tugas kita.

Dunia ini tempat ibadah

Poin ini adalah rangkaian dari poin sebelumnya yaitu dunia adalah tempatnya ujian. Allah membuat dunia sebagai ujian untuk melihat sejauh mana manusia menjawab setiap persoalan dalam ujian tersebut. Allah sudah memberi tahu bagaimana caranya menjawab setiap soalnya. Yaitu dengan ibadah. Dengan meminta kepada Alah. Manusia yang kuat ibadahnya akan dikuatkan juga oleh Allah dalam menjawab setiap ujian yang harus dikerjakannya. Persoalan yang membuat manusia demakin dekat dengan Allah, maka Allahpun akan memberikan petunjuk padanya untuk menyelesaikan ujiannya.



Jadi bagaimana agar kita tidak bersedih? Dengan selalu ingat bahwa ada Allah yang selalu bersama kita.

Dengan selalu percaya bahwa kesedihan, kehilangan, kegagalan, adalah hanya sebagai salah satu ujian yang harus kita kerjakan sepanjang hidup. Allah akan membantu kita mengerjakan ujian demi ujian tersebut. Kapan Allah membantu? Saat kita ikhlas dan ridho kepada ketentuan-Nya. Saat kita sudah benar-benar berserah diri, bersandar hanya kepada Allah. Pertolongan-Nya akan datang.

Jangan sedih (berlebihan), ada Allah.



#OneDayOnePost

#ODOP

#Day47

Post a Comment

0 Comments