NOVEMBER RECAP, A ROLLER COASTER FEELING









Hai semuanyaaa..I’m back. Setelah menghilang beberapa hari, malam ini aku kembali menulis di sini. Tetu saja aku menulis November recap untuk mengawalinya. Iya iya, semestinya ini kuposting kemarin atau kemarin dulu. Sudahlah yaa..mari kita mulai saja rekap nya hahaha

Bulan November 2020, aku seperti naik roller coaster. Rasanya campur aduk, turun naik, dan jungkir balik. Ada cerita bahagia tapi juga harus mengalami sedih yang teramat menyiksa. Bahkan bulan November ini aku jadi lebih sering menangis dibanding sebelumnya. Itulah sebabnya aku memutuskan untuk berhenti menulis untuk sementara, menguninstall instagram, dan menonaktifkan fitur-fitur di WhatsApp. Semata-mata hanya ingin menjaga diriku sendiri agar tetap waras dan baik-baik saja

Iya, aku teramat patah hati bulan ini. Ada beberapa hal yang membuatku merasa sangat terluka dan butuh waktu untuk menyembuhkan diri. Tapi aku bisa melewatinya kok, lihat saja berikut ini :

1. Ibadah
Well, ini adalah penolongku melewati hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan kemarin. Mungkin terdengar klise, tapi saat semuanya terasa berat dan menakutkan, menghabiskan waktu semalaman sambil berdzikir itu ampuh banget buat menenangkan hati. Ada beberapa list harian yang kutambahi karena aku merasa teramat hampa, dan Alhamdulillah bisa mengerjakannya dengan konsisten.

2. Karya

Bulan ini adalah bulan kelulusan kami sebagai member One Day One Post. Aku lulus lhooh hahaha..Akhirnya selesai juga 75 hari menulis bersama ODOP. Di akhir seleksi ada penulisan naskah antologi yang nantinya akan dibukukan, Doakan tulisanku bagus ya teman-teman? Untuk ke depan, aku sudah membuat jadwal menulis harian. Semoga sih aku bisa tetap konsisten dan disiplin menulis.




3. Kesehatan

Mood swing parah dan sering kurang tidur karena pekerjaan tidak nyantai banget sering membuatku melewatkan olahraga dan malas membuat green smoothies. Padahal cuaca sedang tidak bersahabat denganku. Aku sempat demam dan badan ngedrop beberapa kali. Masalahnya tentu saja karena kesalahanku sendiri. Kecapekan, makan ngaco, kurang olahraga, dan keseringan kehujanan. Bulan Desember harus berubah nih. Wajib!!



4. Proyek Kebaikan

Bulan Nopember ini ada satu kali kedai sedekah. Tapi ada yang berbeda kali ini. Biasanya setiap kedai sedekah, kami mendapat support dana dari kantor, tapi bulan ini kami menggalang dana dari luar untuk mengadakan satu kali kedai sedekah. Hasilnya bikin terharuuuu, selain uang, ada yang berdonasi pisang, jajanan anak-anak, kerupuk, teh, dan snack untuk para pengunjung. Akan ada cerita khusus tentang ini kok. Tenang aja hahaha.. Oh iya,di bulan Nopember aku juga berkesempatan mengunjungi orang-orang luar biasa yang menjadi calon penerima sasaran bantuan modal untuk usaha kecil menengah. Aku banyak belajar dari cerita-cerita mereka yang kesulitan karena dampak pandemi sangat mempengaruhi pendapatan harian mereka



5. Syukur

Bulan Nopember, aku mengikuti sebuah tantangan seru tentang menulis jurnal syukur setiap hari. Tantangan ini diadakan selama 40 hari berturut-turut. Sampai hari ini, aku sudah menulis jurnal syukur untuk hari ke 17. Di situ, aku dipaksa untuk mencari tahu, mengingat, dan menghadirkan syukurku setiap harinya. Bahkan di saat hari paling burukku sekalipun. Hal-hal sederhana seperti bisa bangun melihat matahari terbut, kalau disyukuri dengan sepenuh hati ternyata membuat hati menjadi lebih tenang dan lebih mudah bahagia.



6. Pelajaran Baru

Bulan Nopember, aku belajar hal baru apa? Public speaking. Jadi ceritanya aku ikut kelas online belajar mengatasi rasa takut saat speech atau public speaking. Melalui zoom meeting bersama @amrazing dan @madame_exotique. Kelasnya hanya dua jam setengah tapi pelajarannya sungguh luar biasa berharga. Di kelas itu, kami belajar menyiapkan public speaking, contoh-contoh latihan harian, dan tips mengatasi ketakutan saat memulai atau bahkan saat tiba-tiba blank saat di tengah-tengah presentasi. Aku mulai menerapkan pelajaran public speaking ini mulai minggu ini, sambil mulai mencari referensi belajar dari tempat lain. Kenapa ikut kelas public speaking? Sederhana karena aku tidak bisa dan aku mau bisa. Dan terutama, karena aku butuh ilmu itu. Pekerjaanku sering mengharuskanku berbicara di depan banyak orang, dan kemampuan public speakingku masih minus banyak hahaha.. Public spekaing ini akan jadi salah satu hal yang akan terus kupelajari.



7. Hikmah

Tak bisa kupungkiri, bulan Nopember memang bulan yang berat bagiku. Aku sempat merasa sendiri karena tidak ada teman cerita yang benar-benar bisa meminjamkan bahunya untuk tempatku menangis. Tapi, kemudian aku jadi mengerti bahwa Allah sedang memberiku ujian dan aku harus mengerjakannya. Aku dipaksa untuk terus bertahan, dengan cara apapun. Misalnya tetap pergi bekerja bertemu orang-orang meskipun dengan mata bengkak karena menangis semalaman. Aku bisa ternyata! Bahkan kemudian, ada tawa dan semangat yang kurasakan saat aku memutuskan untuk melangkah dan berdamai dengan hal-hal yang menyakitkan. Alhamdulillaah.



Akhirnya, Nopember sudah kulewati. Jungkir balik perasaan, pahit manis ceritanya, dan tangis tawa yang menyertainya akan menjadi kenangan untuk perjalananku ke depan. Semoga desembar nanti akan lebih banyak cerita bahagia. Aamiin.


November, thank you for the lesson. December, please be nice to me! Give me a December to Remember ya? In a good way ^_^.

Post a Comment

2 Comments

  1. Hug online my sista
    Yups November give some mood sewing too, but Allah always keep me straight. Always wake up me in the morning to pray.

    ReplyDelete