KAPAN TERAKHIR MEMBACA BUKU DI TEMPAT UMUM?

 


Aku termasuk orang yang sering sekali mendapatkan kesempatan menunggu. Mungkin karena terbiasa tepat waktu, sedangkan yang lain seringnya tidak  sehingga aku yang harus sering menunggu setiap ada janjian pertemuan. Termasuk juga menunggu antrian di bank atau tempat pelayanan publik, yang seringnya  waktu menunggunya tidak sebentar.

Apa yang biasanya kulakukan saat sedang menunggu? Main gawai.  Sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting tapi kemudian jadi membuat lupa waktu.  Scroll feed instagram, membaca satu demi satu chat di grup WhatsApp, atau hanya  melihat status dan story orang lain.

Kemarin, saat sedang mengantri di sebuah bank, aku melihat seorang kakek yang menunggu sambil membaca buku. Beliau berada di depanku jadi aku tidak terlalu melihat buku apa yang dibacanya. Tapi melihatnya asyik membaca buku tiba-tiba saja membuat hatiku hangat.

Aku lupa kapan terakhir kali aku membawa buku di dalam tasku. Sejak aku sering mendapati bukuku rusak, terlipat atau kena coretan spidol karena kutaruh di tas bersama perlengkapan kerjaku yang lain. Aku kemana-mana memang memakai ransel untuk membawa laptop, buku agenda, sampai perlengkapan tulis. Sering sedih ketika mendapati buku bacaanku terlipat parah  setelah kukeluarkan dari ransel.

Alasan lainnya adalah sejak punya aplikasi ipusnas dan iJak, aku mulai jarang membaca buku fisik. Tapi ternyata kalau di tempat umum aku juga jarang membaca buku digital. Lagi-lagi, sosial media yang kujadikan teman menungguku. Dulu, aku bahkan merasa malu kalau membaca buku di tempat umum. Beberapa kali kudapati orang-orang memandangku aneh ketika melihatku membaca novel di bank, jadi lama-lama aku tidak lagi membawa buku di tas. Aku merasa, aku dianggap pamer karena membaca buku di tempat umum.

Tapi kakek yang kulihat di bank, beliau tidak malu. Bahkan mungkin tidak ada orang yang benar-benar peduli apa yang beliau lakukan. Beliau hanya menikmati membaca bukunya. Toh, bukankah, jauh lebih baik pamer baca buku daripada pamer main game? Siapa tahu ada satu orang asing yang diam-diam terinspirasi dan kemudian jadi memutuskan untuk membaca buku juga ketika menunggu. Sepertiku.

Pagi ini, aku harus ke bank lagi. Kali ini aku membawa novel yang sudah lama ingin kuselesaikan tapi tak kunjung kubaca lagi. Untuk menghindari bukuku rusak dan terlipat kumasukkan tas, aku menggunakan booksleeve. Jadi buku di dalamnya tetap aman karena tidak bergesekan dengan  barang lain di ransel. Buku aman, hati tenang.

Membaca buku di tempat umum ternyata menyenangkan juga. Tidak usah peduli sama orang lain. Fokus membaca saja. Eh tapi sesekali pastikan nomor antriannya sudah sampai mana. Biar tidak kelewat karena keasyikan membaca hahahha

 

#OneDayOnePost

#ODOP

#Day16

Post a Comment

0 Comments