Bermain dengan Limbah Kayu

Hari libur weekend kemarin, kami sekeluarga ke Jepara. Biasa, menghadiri arisan keluarga. Selain bersenang-senang, main bola, main layang-layang seharian, ada lagi yang spesial. Kami menemukan mainan baru yang asiik hasil mungutin sampah disana. 

Jadi ceritanya, di sekitar rumah salah satu om ku di Jepara adalah tempat produksi mebel kayu. Bahkan omku sendiri juga termasuk salah satu pengrajin kayu. Biasanya sih tidak pernah memperhatikan, tapi kemarin waktu aku jalan-jalan sama Aca, melihat potongan kayu yang berserakan begitu saja di tanah, langsung punya ide buat bikin mainan buat Aca. 


Segera saja aku mungutin potongan-potongan kayu tersebut. Bahkan disuruh ambil yang banyak oleh yang punya rumah, maklum gak akan dipakai lagi. Katanya sih biasanya dibuang atau dibakar gitu aja. Dijual pun paling harganya murah banget. Satu karungya harganya 2.500. Murah banget kan? Padahal kayu asli lho..sayaang. Serbuk gergajinya juga buanyak, aku ambil sedikit saja buat base sensory bin besok-besok.

 
Potongan kayu nya sudah halus sisi-sisi atas bawahnya, cuma yang bagian kanan kirinya kasar bekas dipotong. Sebenarnya mesti dihaluskan lagi sisi-sisi yang kasar dan tajam, tapi karena tidak punya alatnya aku cuma merapikan saja dengan gunting dan pisau. Alhamdulillah, aca dan sepupu-sepupunya juga tidak terganggu dengan ketidak rapian ini. Bahkan anak-anak suka banget mainnya. Bentuknya gak cuma kotak, ada yang lengkung, bergerigi, setengah lingkaran, jadi banyak variasinya.



Mainan limbah ini mirip dengan mainan balok-balok kayu yang harga per set nya mahal banget. Dari dulu pengen beli tapi gak kuat belinya. Maaf ya Ca, cuma bisa kasih ini hihihi...

Mainnya, seperti halnya permainan balok, adalah dengan menyusun potongan-potongan balok menjadi bentuk-bentuk baru. Permainan ini selain mengasah kemampuan motoriknya, juga bisa digunakan untuk belajar konsep ruang seperti atas bawah, kanan kiri, depan belakang, jadi secara tidak langsung akan mengembangkan kosakatanya. Kemampuan imajinasinya juga akan terasah dengan membiarkan anak membangun balok-baloknya sesuka hatinya.

 Foto ini aku ambil sesaat setelah Aca bilang kalau dia sudah bikin burung. Katanya ada sayapnya. Sampai ngeblur motonya saking takjubnya melihat Aca yang biasanya rame tapi mau duduk tenang bikin burung.

yang ini belajar dengan tentang konsep atas bawah. Mobilnya naik keatas dan meluncur ke bawah. Tapi Aca sepertinya lebih tertarik sama main mobil-mobilannya deh..

yang ini Aca bikin kereta. Sambil mengabsen teman-temannya yang duduknya di bagian mana saja, depan, tengah atau belakang ^_^.

ini ide emaknya untuk variasi Aca main bola. Jadi kayunya ditata seperti di permainan bowling, nantinya Aca harus menendang bola untuk merobohkan kayu-kayunya. Eh, tapi ide menyusun kayu urut dari yang paling tinggi ke rendah itu murni dari Aca lho. Emaknya aja heran, Aca kok bisa sedetil itu menyusunnya, juga rapii banget.




Post a Comment

0 Comments