CERITA-CERITA KEBAIKAN DALAM KEDAI SEDEKAH









Sesuai janjiku dulu, aku akan bercerita tentang kedai sedekah yang kami adakan bulan nopember kemarin. Kedai sedekah yang istimewa, karena ada yang tidak biasa dibanding sebelumnya.

Biasanya di setiap kedai sedekah, ada support dana dari kantor Yatim Mandiri. Ini adalah dana dari pusat yang memang harus dimanfaatkan untuk kepentingan umat. Biasanya sebelum adanya pandemi, setiap bulan, ada kegiatan yang namanya Kesehatan Keliling. Kami mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak-anak yatim dan dhuafa serta pemberian paket gizi dan sembako,

Adanya pandemi membuat kesling ditiadakan tidak boleh mengumpulkan orang dalam satu tempat. Sebagai gantinya adalah kegiatan pembagian sembako bagi warga yang terdampak covid, pembagian APD dan kedai sedekah misalnya.

Terhitung, sudah tiga kali kami mengadakan kedai sedekah. Kedai sedekah yang pertama dan kedua masih disupport dana kantor, sedangkan yang terakhr, kami menggalang dana secara mandiri karena alokasi dananya digunakan untuk pembagian beras kepada warga yatim dhuafa.

Kedai sedekah dengan menggalang dana mandiri? Bagaimana bisa? Setidaknya butuh 800 ribu untuk menyiapkan makanan untuk 80 orang, target kami setiap kalinya. Kami akhirnya membuka penggalangan dana melalui status WA, sosial media, dan bujukan demi bujukan ke teman-teman serta keluarga.

Meskipun kedai sedekah nopember memang tidak wajib kami lakukan, tapi mengingat perjalanan kedai sedekah sebelumnya, kami merasa sayang untuk ditiadakan. Apalagi aku selalu suka melihat semua orang yang makan di kedai kami, melihat mata berbinar mereka yang bahagia ketika menerima bungkusan nasi yang kami siapkan untuk keluarga di rumah.

Dalam waktu satu minggu, akhirnya kami bisa mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk mengadakan kedai sedekah. Dan di luar dugaan, selain uang, banyak yang memberikan donasi berupa makanan Sesuatu yang lagi-lagi menjadi kejutan untuk kami.

Ada yang berdonasi pisang satu tandan, kerupuk, makanan ringan yang banyak sekali, gorengan serta teh hangat yang cukup untuk semua pengunjung dan relawan. Alhamdulillaah. Banyak orang-orang baik di sekitar kami.







Kedai sedekah kamipun menjadi lebih meriah. Kalau biasanya di atas tikar tidak ada apa-apanya yang bisa disuguhkan kepada pengunjung sambil menunggu makanannya kami siapkan, sekarang ada beragam cemilan di piring. Lebih bahagia lagi kalau ada yang bersedia membawanya pulang untuk diberikan kepada anak-anaknya di rumah. Lagi-lagi aku terharu..

Hal-hal yang bagi orang lain sepele. Bagi orang lain membeli sebungkus kerupuk untuk diri sendiri sangat mudah dilakukan setiap hari. Tapi ini, ada yang kepikiran untuk memberikannya kepada orang lain agar mereka lebih nikmat makan ditemani kerupuk. Bukankan itu sangat manis?

Seperti sedari awal aku membayangkan kedai sedekah ini nantinya. Aku selalu ingin, agar kedai sedekah kami, menjadi tempat istirahat dan makan yang sangat layak dan nyaman bagi mereka yang membutuhkan. Yang tidak sekadar memberikan nasi bungkus di jalanan. Yang tidak hanya ada orang-orang yang mengantri makanan gratis di warung lalu pulang setelahnya. Tapi ada cerita-cerita kebaikan yang menyertainya.

Semoga kedai sedekah akan selalu ada ya. Doakan kami ya teman-teman…

Post a Comment

0 Comments