MENSYUKURI HARI INI









Hari ini hujan sepanjang hari, ada satu dua hal yang membuat sedih dan ada satu dua kata yang menyakitkan hati. Ah, rasanya sempurna sekali kelabunya hariku. Kemudian, malam ini, sambil meminum wedang secang panas, kubuka sebuah buku yang berjudul jurnal syukurku. Segera kutulis tanggal dan hari ini di salah satu lembar kosong di buku tersebut. Kuingat lagi apa yang terjadi dengan diriku seharian tadi.

Awalnya yang terpikir adalah hal-hal menyakitkan yang dikatakan orang padaku, tangan yang membiru dan keriput karena satu jam perjalanan menembus hujan, muka yang sakit serasa ditusuk jarum saat terkena derasnya air hujan, rok dan kaos kaki yang basah meskipun sudah memakai jas hujan, tas yang berat karena harus membawa laptop, baju dan sepatu cadangan. Belum lagi adanya berita duka yang kuterima sebelum aku berangkat bekerja. Banyaaak…

Tapi aturannya adalah tetap harus menuliskan hal-hal baik meskipun rasanya sulit sekali. Setelah aku menulis kalimat pertama hal yang patut kusyukuri, Alhamdulillah kemudian mengalirlah kalimat-kalimat lain dengan mudah. Kejadian-kejadian yang ternyata banyak yang bisa kusyukuri dan kujadikan alasan untuk berbahagia hari ini. Mulai dari ketika aku membuka mata saat bangun tidur, masih hidup dan bersama orang-orang tersayang di rumah.

Kuingat hari ini aku telah … selamat setelah hampir terperosok lubang di jalan yang tertutup genangan air, bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat di desa dampingan, dijamu teh panas dan pisang goreng yang nikmat, diajak makan siang bersama yang enak sekali dan didoakan sepenuh hati oleh pemilik rumah agar di perjalanan pulang nanti lancar dan baik-baik saja, ada saja tempat berteduh yang nyaman setiap aku merasa tidak sanggup meneruskan perjalanan karena angin kencang, serta kejadian-kejadian lain yang membuatku merasa disayangi. Oleh banyak orang. Dan terutama oleh Allah.

Aku hanya harus memutuskan, apakah aku akan terus memikirkan perkataan orang yang menyakitiku, atau perkataan orang-orang tersayang yang menghangatkan hati? Aku hanya harus memilih, apakah aku mau terus mengingat perlakuan buruk orang lain ataukah mengingat semua nikmat yang sudah kuterima?

Aku memang hanya manusia biasa, yang sangat bisa sedih, kecewa, marah dan sakit hati. Tapi aku harus belajar bahwa terus menerus sedih tidak akan membuatku lebih baik. Dan sekarang, saat ini, aku memutuskan untuk bahagia. Aku memutuskan untuk bersyukur atas apa yang terjadi hari ini. Karena memang, ada begitu banyak hal yang bisa kusyukuri dibandingkan ditangisi.

Bagaimana denganmu teman? Hal apa yang kamu syukuri hari ini?

Post a Comment

0 Comments