Review : When It's Real

 


Judul Buku : When It's Real
Penulis : Erlin Watt
Tebal : 464 hal
Baca melalui : @gramediadigital

Buku ini bercerita tentang Oakley, seorang musisi muda yang sedang naik daun dan jadi idola para remaja. Siapa sangka ternyata Oakley sedang bermasalah dengan dirinya sendiri yang tak kunjung bisa menulis lagu baru. Sedangkan tim manajemennya terus memutar otak agar popularitas Oakley kembali berada di puncak karena pemuda itu belum juga membuat album lagi setelah sekian lama.

Vaughn adalah seorang gadis biasa yang kebetulan mempunyai kakak yang bekerja di Tim manajemen Oakley. Sungguh tidak pernah diduga oleh Vaughn ketika ia ditawari untuk bekerja  menjadi pacar pura-pura si musisi, Oakley. Vaughn sudah punya pacar selama bertahun-tahun, tapi karena sangat membutuhkan uanglah akhirnya ia menerima tawaran itu. Tentu saja setelah berdebat panjang dengan sang kakak, Paisley.

Tapi kemudian masalah demi masalah datang silih berganti. Masa lalu Oakley yang muram, impian Oakley yang begitu besar, kebimbangan Vaughn yang tak lagi mempunyai kehidupan pribadi, dan bagaimana Vaughn harus berdamai dengan perasaannya, membuat mereka berdua menjalani hubungan yang rumit.

Tapi semakin mereka saling mengenal, Oakley menyadari sisi lain Vaughn. Gadis yang tak pernah memakai makeup tapi mempunyai luka yang dalam sejak kematian orang tuanya. Demikian juga Vaughn, dia jadi mengerti mengapa Oakley tidak menyukai ayahnya dan menjaga jarak dengan ibunya.

Bagaimana selanjutnya? Apakah Oakley dan Vaughn berhasil berpura-pura di hadapan semua penggemar? Ataukah hubungan mereka tak bertahan lama karena terlalu banyak sorotan media dan campur tangan manajemen?

Novel ini meskipun tebal, tapi ringan dan menyenangkan untuk dibaca. Aku bahkan bisa menyelesaikannya dalam dua hari saja. Ceritanya mengalir dan tidak membosankan. Ada dua POV dalam buku ini yaitu Vaughn dan Oakley.

Novel ini kubaca setelah mendapat tantangan Reading Challenge Odop dengan genre romance. Awalnya aku ingin membaca ulang buku The Bridgerton's : The Duke and I. Tapi melihat buku ini, sepertinya lebih fresh dan ringan jadi aku memutuskan untuk membacanya segera.

Kesanku setelah membacanya? Aku sukaaa. Romance bukan genre favoritku, tapi aku tidak pernah menolak buku yang bisa membuatku terhibur. Apalagi saat sedang jenuh dengan rutinitas. Untukmu yang suka genre romance tapi yang fun, seru, tapi tetap manis, buku ini layak dibaca deh. 

 

#RC010

#OneDayOnePost

#ReadingChallengeODOP10

#AntiBookShaming

#BacaBukuLegal

Post a Comment

0 Comments